Rabu, 11 September 2024
Kisah Dua Soetomo, Pahlawan Nasional di Surabaya
Orang kerap keliru mengenali dua nama Soetomo yang namanya tercantum dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yuk kita telusuri.
Minggu, 25 Agustus 2024
Bakso dan Mie Soun Mojopahit, Nuansa Jogja di Surabaya
Makan bakso di Surabaya yang suasananya bikin kamu merasa di Jogja. Pesen baksonya saja pakai Bahasa Jawa.
Bakso dan Mie Soun Mojopahit di Surabaya. Foto pribadi @katanieke |
Rabu, 05 Juni 2024
Steak Pasar Tunjungan, Menikmati Steak dalam Pasar
Ada restoran steak di dalam pasar? Ini cerita saya saat makan Steak Pasar Tunjungan, Surabaya.
Rabu, 06 Maret 2024
Merah Merona Nasi Goreng Finna di House of Wok
Aroma saus tiram menguar di udara ketika nasi goreng Finna House of Wok dihidangkan. Warnanya merah merona. Menggoda.
House of Wok di Mal BG Junction Surabaya
Review Nasi Goreng Finna House of Wok
Senin, 09 Oktober 2023
Review Resto Seoul Bunsik, Nuansa Korea di Tunjungan Surabaya
Ramainya resto makanan Korea Seoul Bunsik di Jalan Tunjungan Surabaya bikin saya penasaran. Pengunjung sampai mengantri di trotoar.
Seoul Bunsik, resto makanan Korea di Tunjungan, Surabaya. Foto oleh @katanieke |
*
Sudah sejak lama saya dan bestie Effie ingin menjajal makanan Korea di Seoul Bunsik, Jalan Tunjungan Surabaya. Sebenarnya ide ini datang dari Effie. Kami berencana bertemu, ngobrol sambil makan. Lalu terlontarlah ajakan itu.
"Niek, kamu tahu enggak di Jalan Tunjungan itu ada resto Korea?" tanya Effie.
Hah? Waduh, padahal saya kerap wira-wiri jalan Tunjungan tapi kok ketinggalan info soal ini ya. "Oya? Sebelah mana?"
Effie kemudian membuka mesin pencari Google di ponselnya. Ketik nama resto, tadaaa... keluar Seoul Bunsik, alamat, berikut beberapa fotonya. Ia menunjukkan temuannya di layar ponsel.
"Owww, padahal sering lewat jalan Tunjungan. Kok enggak pernah merhatiin ya," saya bergumam.
"Sepertinya ini di sisi sebelah kanan Tunjungan," ucap Effie setelah membuka peta di Google.
"Boleh, yuk kita cobain."
Effie menyalakan mesin mobilnya. Cuaca siang itu terik. Saat itu sekitar pukul setengah satu siang. Perut juga sudah meronta-ronta. Kami berencana makan siang di Seoul Bunsik.
Seoul Bunsik Tunjungan Surabaya. Foto oleh @katanieke |
Sesampainya di Jalan Tunjungan, mobil sengaja melipir di sisi kanan. Mobil diparkir di tempat khusus parkir mobil yang kami perkirakan letaknya tak begitu jauh dari Seoul Bunsik. Lalu kami berjalan kaki.
Ternyata memang tidak jauh. Sayangnya, kami hanya dapat menatap bangunan resto Seoul Bunsik yang masih tertutup separuh tirai besinya. Di pintu terpampang tulisan 'Closed'. Ah! Rupanya Seoul Bunsik baru buka pukul lima sore. Effie membuka ponselnya dan mencermati hasil pencariannya di Google.
"Ya ampun, aku tadi lupa lihat jam bukanya. Ternyata ada di sini, memang buka jam 5 sore," tuturnya.
Akhirnya kami memutuskan jalan sepanjang Jalan Tunjungan, masuk ke Pasar Tunjungan dan memilih salah satu resto di sana. Toh, kami masih penasaran dengan Seoul Bunsik. Maka kami pun merencanakan kembali untuk makan bersama di sana, di waktu berikutnya.
Kali ini kami merencanakan dengan matang agar tidak kecele. Bahkan, kami janjian memakai dress code: baju seragam SMA ala drama Korea. Alhasil saya jadi riset nonton trailer drakor-drakor yang tokohnya anak SMA. Mengamati baju seragamnya seperti apa.
Kebetulan saya baru saja menuntaskan nonton B*tch X Rich yang pemeran utamanya Yeri Red Velvet. Suka banget dengan seragam SMA yang pakai blazer. Langsung deh buka lemari, cari-cari blazer, kemeja putih, dan rok hitam selutut. Nemu! Plus, saya kreasikan dengan vest warna coklat. Lumayan juga untuk orang yang enggak pernah beli baju baru selama 10 tahun. (Iya, saya diet pakaian demi lingkungan).
Lantaran kami kini tahu Seoul Bunsik buka sore, maka jam janji bertemu pun menjadi pukul 4 sore di Indomaret Jalan Tunjungan. Bangunan Indomaret persis berada di sebelah Seoul Bunsik. Sambil menunggu, kami duduk-duduk dulu sambil ngeteh atau ngopi di Points Indomaret.
Saat saya datang, ternyata Effie sudah tiba duluan di Indomaret Tunjungan. Ia memilih kursi meja yang berada di sisi luar bangunan. Pakaian Effie tak kalah keren dan mengandalkan koleksi pakaian yang sudah ada. Rok selutut, kemeja putih dan sweater warna abu-abu. Persis gaya-gaya seragam SMU di drakor.
Pukul lima sore, kami sudah melihat antrian pengunjung di depan Seoul Bunsik. Jadi kami memutuskan menunggu antrian mereda. Menjelang pukul setengah enam, kami beranjak ke Seoul Bunsik.
Review Seoul Bunsik
Bangunan resto Seoul Bunsik menyerupai resto street food ala Korea. Pada sisi sebelah kanan terdapat kaca putih besar yang memperlihatkan tempat memesan makanan beserta beberapa hidangan. Kayak masakan Padang itu lho, kan biasanya ada yang dipajang di meja kaca. Sementara di sisi kiri dindingnya dicat oranye, terdapat cermin. Pintu masuk tepat di tengah.
Seoul Bunsik di Jalan Tunjungan Surabaya. Foto oleh @katanieke |
Menu resto dipasang di sisi jendela kaca agar orang yang berada di luar bangunan bisa mengetahui menu sebelum memutuskan masuk. Seorang karyawan resto pria mengenakan seragam berdiri dekat pintu masuk sambil membawa buku menu.
"Ada yang bisa dibantu, Kak?" ia bertanya ketika melihat saya sedang membaca menu yang terpasang di jendela kaca.
"Ya, kami mau makan di sini," jawab saya. Saya dan Effie menunjuk nama makanan yang kami minati di menu.
"Untuk menu ramyeon, itu porsinya sangat banyak, Kak. Jadi bisa untuk dua orang. Nanti disediakan mangkok dan peralatan makan," dia menjelaskan.
Kemudian ia mempersilakan kami masuk, apalagi bagian dalam sudah tidak terlihat antrean. Begitu memasuki ruangan, kami disambut ucapan "annyeonghaseyo" dengan pengucapan logat Korea. Seorang pria yang tekstur wajahnya khas Korea yang mengucapkannya. Ia berpakaian kasual.
Seoul Bunsik di Jalan Tunjungan Surabaya. Foto oleh @katanieke |
Kami dipersilakan memesan langsung di kasir. Selain ramyeon, saya dan Effie tertarik memesan tteobokki. Kasir menjelaskan bahwa tteobokki pedas. Wah, jujur saja, saya orangnya tidak kuat makan makanan pedas. Bertolak belakang dengan Effie. Akhirnya saya pesan gimbab dengan cheddar yang kejunya mantul banget.
Usai membayar kami diberi sebuah alat berukuran kecil yang akan berbunyi apabila hidangan telah siap. Pengunjung mesti mengambilnya sendiri ke bagian kasir. Sambil menanti, saya dan Effie naik ke lantai dua. Kami memutuskan duduk di sana.
Sekitar lima belas menit, alat kecil itu berbunyi. Saya turun ke bawah mengambil makanan yang kami pesan. Sebelum makan, kami memotret-motret makanan dulu.
Saya terkesan dengan porsi ramyeon yang benar-benar jumbo. Mangkoknya saja super besar. Rupanya karyawan yang tadi menjelaskan kepada kami tidak hiperbola, tapi realita. Sementara gimbab keju cheddar panjangnya sekitar 30 sentimeter dengan ukuran yang montok.
Ramyeon sebenarnya pedas. Entah kenapa lidah saya masih bisa toleransi. Kuah ramyeonnya itu segar dan seperti ada rasa kimchinya. Warna kuahnya merah menggoda dengan aroma yang sedap. Sementara gimbabnya pulen.
Effie memutuskan memesan tteobokki. Ia turun ke bawah. Sekitar lima menit kemudian, ia kembali ke meja sudah dengan membawa sepiring tteobokki di tangannya. Penampakan tteobokki? Huaduh, kuahnya lebih merah daripada ramyeon. Dan memang, tteobokki ini di lidah saya terasa pedas--walau menurut Effie level pedasnya biasa saja. Hahaha.
Tteobokki di Seoul Bunsik Tunjungan Surabaya. Foto @katanieke |
Saya mengambil tteobokki ke mangkok kecil saya dan menyiramnya dengan kuah ramyeon. Mengaduk-ngaduknya sebentar dengan harapan rasa pedasnya bisa dinetralisir dengan kuah ramyeon. Lalu memasukkan potongan kecil ke mulut. Aha, berhasil. Tteobokkinya jadi tidak pedas!
Saya dan Effie merasa makanan ini cocok di lidah. Entah apakah karena kami juga penggemar drama Korea. Saya juga terkesan dengan pelayanan resto yang cukup sat-set dan karyawan yang sanggup menjelaskan detail menu makanan ke pengunjung.
Kami berencana balik lagi ke Seoul Bunsik untuk mencicip bingsoo--semacam es campurnya atau es telernya Korea.
Seoul Bunsik, Jalan Tunjungan no. 64 Surabaya (sebelah Indomaret).
Buka pukul 17.00-22.00.
Salam,
Kata Nieke
Rabu, 27 Juli 2022
Halo Surabaya Heritage: Review Resto
Suka makanan Indonesia dengan suasana rumah kuno? Coba makan di Halo Surabaya Heritage.
Sabtu, 18 Juni 2022
3 Cara Berlibur di Surabaya yang Anti-Mainstream
Itinerary liburan di kota Surabaya yang unik dan anti-mainstream. Penasaran?
Itinerary ke Surabaya anti-mainstream. |
Selasa, 13 Oktober 2020
Resep Makanan Halal ala Korea: Kebab Gulung Toby's
Apa jadinya kalau kebab dikawinkan dengan selada berisi daging khas Korea--yang biasa muncul di drakor?
Menu kreasi dengan ayam Toby's. Foto: Nieke. |
Kamis, 12 Maret 2020
Kuliner Surabaya: Seafood dengan Saus Bahenol di Resto Alam Laut
Kata bahenol dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perempuan cantik bertubuh indah. Namun bahenol di Resto Alam Laut di G Walk Surabaya berarti seafood atau makanan laut dengan saus bawang yang menyajikan rasa gurih dan pedas di lidah. Ini dia rekomendasi kuliner di Surabaya pekan ini.
Kamis, 07 November 2019
Kuliner Surabaya: Konoiku, Kafe Kopi Kekinian Ala Co-working Space
Tempat ngopi yang omah banget. Begitu kata teman saya. Itulah Konoiku. Namanya seperti bahasa Jepang, tapi sebenarnya dari bahasa Jawa: "kono iku", yang artinya "di sana itu". Tempat ngopi unik yang bikin betah, soalnya kamu bisa nongkrong berjam-jam entah sambil baca buku, belajar, ngerjain tugas kuliah, atau kerja. Tempatnya ala co-working space. Sejumlah komunitas sering ngumpul di sini.
Saya dan Ce Dessy lagi makan paket tuna Konoiku. Foto: @katanieke |
Minggu, 15 September 2019
Annyeonghaseyo, Wisata ala Korea di Surabaya
Saya di hutan bambu, Taman Harmoni, Keputih, Surabaya. Foto oleh Nieke. |
Senin, 15 Juli 2019
Kuliner Surabaya: 8 Masakan Dapur Cerme yang Bikin Lidah Berdansa
Masakan Indonesia andalan Dapur Cerme. Foto oleh Nieke |
Rabu, 03 Juli 2019
Hotel Mercure Surabaya: Sensasi antara Surabaya dan Penang
Tembok mural ala Penang. Foto oleh Nieke. |
Senin, 03 Desember 2018
Traveling ke Surabaya: Wisata Perahu Kalimas
Sabtu, 17 November 2018
10 Alasan Kamu Harus Liburan ke Wisata Agro Wonosari
Minggu, 15 Juli 2018
Traveling ke Surabaya: Pengalaman Mendebarkan di Atlantis Land
Banyak yang bilang Atlantis Land di Surabaya mirip Disneyland. Apa saja isinya?
Atlantis Land, di Kenjeran Park, Surabaya. Foto: Nieke. |