Menu

Percik Kata Nieke

Kamis, 03 Oktober 2024

Menengok Sejarah Taman Selecta Batu di Kafe Nakula

Tahukah kamu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta pernah berlibur di Taman Selecta Kota Batu, Jawa Timur?


Taman Selecta Kota Batu dan sejarahnya
Taman Selecta Kota Batu, salah satu wisata tertua di Indonesia.
Foto pribadi @katanieke



Mayoritas orang Jawa Timur pasti mengenal Taman Selecta di Kota Batu, Jawa Timur. Minimal punya kenangan liburan di sana saat masa kecilnya. Namun tak banyak yang tahu kalau tempat wisata ini juga punya nilai sejarah.


Rangkuman sejarah berdirinya Taman Selecta Batu ini kini bisa dilihat pengunjung kala singgah di Kafe Nakula, yang berlokasi di bagian depan Taman Selecta. Kafe ini merupakan salah satu wajah baru di Taman Selecta yang baru berdiri awal tahun 2024.


Taman Selecta Kota Batu bersejarah
Kolam renang dan bangunan restoran Selecta sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Foto pribadi @katanieke



Lokasi kafenya sangat mudah terlihat karena terletak dengan restoran hotel Selecta dan gedung reservasi hotel. Kafe Nakula menghadap ke halaman parkir depan. 

Awalnya saya tak menyadari keberadaan kafe tersebut, ketika mobil yang saya tumpangi memasuki halaman parkir. Setelah turun dan berniat jalan-jalan ke arah restoran, saya baru melihat kafe Nakula.

Wah, tempatnya terlihat nyaman. Jam masih menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi, saya memutuskan untuk nongkrong di kafe itu.

Saat masuk, kafe masih agak sepi. Hanya ada satu orang sedang duduk di bagian ujung bagian dalam kafe. Sementara dua orang lainnya menyeruput kopi di kursi bagian teras. Saya memesan es teh tarik, setelah melihat-lihat menu.

Harga minuman di Kafe Nakula cukup terjangkau. Kisaran Rp 10 ribuan hingga 20 ribuan. Sambil menunggu teh tarik, saya duduk di kursi sambil melayangkan pandangan ke halaman parkir berlatar langit biru dan pegunungan.

Soekarno dan Hatta pernah berlibur di Taman Selecta
Suasana Kafe Nakula di Taman Selecta yang memamerkan foto bersejarah Taman Selecta.
Foto pribadi @katanieke



Lima menit kemudian, saya sudah asyik menyeruput teh tarik. Hawa pagi ini sungguh sejuk. Cuaca cerah. Beberapa bus pariwisata yang mengangkut anak-anak sekolah terlihat melewati halaman untuk menuju halaman parkir di sisi atas, yang lebih luas.

Mata saya kemudian tertuju pada foto-foto yang terpasang di dinding. Koleksi foto itu memperlihatkan Selecta dari masa ke masa. Dari era pembangunan hingga tokoh penting dan bersejarah yang pernah berkunjung.


Taman Selecta Batu, Wisata Tertua di Indonesia



Taman Selecta merupakan tempat wisata legendaris. Mayoritas orang Jawa Timur minimal sekali pernah ke tempat ini, entah bersama keluarganya atau sekolah.  

Ada berbagai wahana yang bisa dicoba, seperti skybike, flying fox, perahu ayun, mobil ayun, cinema 4D, family coaster, bianglala, dan lain sebagainya.


Taman Selecta Kota Batu Jawa Timur
Taman Selecta, wisata legendaris yang sudah ada sejak 1920-an.
Foto pribadi @katanieke


Tak hanya legendaris, Taman Selecta Batu yang terletak di Desa Tulungrejo, Kota Batu ini sudah ada sejak 1928. Dua puluh tahun sebelum Indonesia merdeka pada 1945. 

Taman Selecta yang luasnya mencapai 18 hektare ini memang awalnya didirikan oleh Frans Ruyter de Wildt, orang Belanda pada masa kolonial. Pemandangan yang indah dan udara sejuk, dikelilingi Gunung Arjuna, Welirang, dan Anjasmoro. Tak heran kalau Selecta tempat favorit berlibur orang Belanda.




Selecta di era 1940-an berwujud taman bunga, kolam renang, hotel dan vila, dan lapangan tenis. Pengunjung dapat melihat Selecta era tersebut melalui foto-foto di Kafe Nakula. 

Sekitar 1942-1945, Jepang menduduki Indonesia. Saat itu, Selecta turut diambil alih Jepang. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Selecta sempat diserahkan kepada warga setempat. Namun pada 1949 terjadi agresi militer Belanda kedua, mengakibatkan Selecta hancur lantaran konflik pejuang kemerdekaan dengan Belanda.

Setelah itu, lahan Selecta sempat ditinggalkan dan terbengkalai. Indonesia berupaya kembali merawat tempat tersebut. Saat hendak memgambil alih, tanah tersebut berstatus milik perusahaan Belanda. Maka sekitar 47 warga lokal mengajukan diri membeli saham perusahaan Belanda tersebut.

Pada 1949, Selecta resmi dibeli 47 warga Indonesia tersebut. Pada 1950, Selecta diresmikan kembali sebagai tempat wisata. Nama-nama 47 orang yang disebut sebagai pendiri Selecta ini tercantum pada sebuah monumen yang ada di lokasi Taman Selecta.

Sejumlah tokoh penting pernah mengunjungi Taman Selecta. Misalnya Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang singgah pada awal Maret 1955 dan bermalam di salah satu vilanya. Kemudian Hatta, wakil presiden yang juga pernah menginap di salah satu vila pada 1956.

Saat berkunjung ke Taman Selecta yang sekarang, pengunjung tak akan menemukan lapangan tenis yang pernah eksis di 1940-an. Fasilitas itu berubah menjadi kolam waterboom. Selain itu, dekat kolam waterboom kini terdapat wahana Skybike. Pengunjung naik wahana dengan bersepeda di trek yang berada di atas ketinggian, sehingga bisa melihat keindahan taman bunga Selecta yang terhampar



Taman bunga di Selecta Kota Batu Jawa Timur
Taman bunga di Selecta, Kota Batu.
Foto pribadi @katanieke


Taman bunga Selecta masih menjadi magnet turis untuk berfoto-foto estetik. Bunganya sangat beragam, di antaranya bunga krisan, kana, dan ajisai.

Nah, bagaimana apakah kamu tertarik mengunjungi tempat wisata tertua di Indonesia ini? Atau kamu sudah pernah berlibur di tempat ini?

Apabila perjalanan darat dari kota Surabaya, perjalanan hanya sekitar 3-4 jam saja melalui jalan tol menuju Kota Batu. 



Salam hangat,

Kata Nieke


9 komentar:

  1. Memang Selecta seindah itu mbak, suasananya biki mata seger. Sepertinya kita harus banyak berterimakasih pada 47 orang yg membeli tanah ini dari Belanda, Merakalah yg berjasa sehingga kita bisa menikmati seperti saat inim

    BalasHapus
  2. Selecta, tempat wisata ini memang sudah lama ada, lebih dari 40 tahun, sejak saya kecil. Sekarang bagus ya, terakhir kesana lebih dari 5 tahun yang lalu, info anak-anak saat outbond kesana sekarang lebih bagus sih. Saya pun belum eksplore cafe hingga hotelnya. Ah jadi kangen Selecta nih

    BalasHapus
  3. Saya sudah sering dengar taman selecta nih klo browsing wisata apa di jatim. Tapi belum kesampaian kesana

    BalasHapus
  4. Taman Selecta Batu dalam ingatanku kok gak sebagus ini yaa...
    huhuhu.. kayanya aku dulu cuma taunya main main dan main.. gak merhatiin detil taman-tamannya. Cantik sekalii.. dan gak nyangka adanya Taman Selecta Batu sejak sebelum merdeka.

    Saat ini, beberapa tempat wisata di Bandung yang bagus-bagus itu pada gulung tikar, ka Niek.. Jadi sedih yaa.. andaikan saham nya bisa dimiliki banyak pihak seperti Taman Selecta Batu ini, pasti bisa mejadikannya lebih besar dan alternatif wisata di wilayah tersebut.

    BalasHapus
  5. Ternyata jauh sebelum masa kemerdekaan, Taman Selecta sudah ada yaa.. legendaris banget dong. Saya udah lama dengar dan baca tentang Selecta, tapi belum punya kesempatan untuk jalan-jalan ke sana. Harus diagendakan nih ke sana bareng keluarga.

    BalasHapus
  6. Sampai sekarang masih suka liburan ke Malang. Jadi ga sabar pengin nengokin si bujang yang lagi kuliah di sana 🥰

    BalasHapus
  7. Wah tamannya sudah berdiri sejak 1920an dan bisa bertahan sampai sekarang!! Dan salut sama 47 orang Indonesia yang membeli saham perusahaan Belanda untuk mendapatkan kembali taman Selecta. Berarti hingga sekarang taman dimiliki oleh 47 keluarga besar yah?

    BalasHapus
  8. Selecta identik sama bunga bungan bermekaran sih sekarang😀 kalo kesana cocok buat outbound sih....

    BalasHapus
  9. Pasti tertarik dong buat berkunjung ke tempat wisata tertua di Indonesia ini. Soalnya seru lihat taman bunganya yang penuh warna, jadi bikin hati dan pikiran pun penuh warna

    BalasHapus

Hi... terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya. Mohon berkomentar dengan sopan, tidak meninggalkan spam, tidak menggunakan LINK HIDUP di kolom komen. Sebelum berkomentar, mohon cek, apakah Anda sudah memiliki profil di akun Anda. Profil tanpa nama atau unknown profil tidak akan diterima berkomentar. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tidak gunakan akun anonim.

Salam.