Ramainya resto makanan Korea Seoul Bunsik di Jalan Tunjungan Surabaya bikin saya penasaran. Pengunjung sampai mengantri di trotoar.
Seoul Bunsik, resto makanan Korea di Tunjungan, Surabaya. Foto oleh @katanieke |
*
Sudah sejak lama saya dan bestie Effie ingin menjajal makanan Korea di Seoul Bunsik, Jalan Tunjungan Surabaya. Sebenarnya ide ini datang dari Effie. Kami berencana bertemu, ngobrol sambil makan. Lalu terlontarlah ajakan itu.
"Niek, kamu tahu enggak di Jalan Tunjungan itu ada resto Korea?" tanya Effie.
Hah? Waduh, padahal saya kerap wira-wiri jalan Tunjungan tapi kok ketinggalan info soal ini ya. "Oya? Sebelah mana?"
Effie kemudian membuka mesin pencari Google di ponselnya. Ketik nama resto, tadaaa... keluar Seoul Bunsik, alamat, berikut beberapa fotonya. Ia menunjukkan temuannya di layar ponsel.
"Owww, padahal sering lewat jalan Tunjungan. Kok enggak pernah merhatiin ya," saya bergumam.
"Sepertinya ini di sisi sebelah kanan Tunjungan," ucap Effie setelah membuka peta di Google.
"Boleh, yuk kita cobain."
Effie menyalakan mesin mobilnya. Cuaca siang itu terik. Saat itu sekitar pukul setengah satu siang. Perut juga sudah meronta-ronta. Kami berencana makan siang di Seoul Bunsik.
Seoul Bunsik Tunjungan Surabaya. Foto oleh @katanieke |
Sesampainya di Jalan Tunjungan, mobil sengaja melipir di sisi kanan. Mobil diparkir di tempat khusus parkir mobil yang kami perkirakan letaknya tak begitu jauh dari Seoul Bunsik. Lalu kami berjalan kaki.
Ternyata memang tidak jauh. Sayangnya, kami hanya dapat menatap bangunan resto Seoul Bunsik yang masih tertutup separuh tirai besinya. Di pintu terpampang tulisan 'Closed'. Ah! Rupanya Seoul Bunsik baru buka pukul lima sore. Effie membuka ponselnya dan mencermati hasil pencariannya di Google.
"Ya ampun, aku tadi lupa lihat jam bukanya. Ternyata ada di sini, memang buka jam 5 sore," tuturnya.
Akhirnya kami memutuskan jalan sepanjang Jalan Tunjungan, masuk ke Pasar Tunjungan dan memilih salah satu resto di sana. Toh, kami masih penasaran dengan Seoul Bunsik. Maka kami pun merencanakan kembali untuk makan bersama di sana, di waktu berikutnya.
Kali ini kami merencanakan dengan matang agar tidak kecele. Bahkan, kami janjian memakai dress code: baju seragam SMA ala drama Korea. Alhasil saya jadi riset nonton trailer drakor-drakor yang tokohnya anak SMA. Mengamati baju seragamnya seperti apa.
Kebetulan saya baru saja menuntaskan nonton B*tch X Rich yang pemeran utamanya Yeri Red Velvet. Suka banget dengan seragam SMA yang pakai blazer. Langsung deh buka lemari, cari-cari blazer, kemeja putih, dan rok hitam selutut. Nemu! Plus, saya kreasikan dengan vest warna coklat. Lumayan juga untuk orang yang enggak pernah beli baju baru selama 10 tahun. (Iya, saya diet pakaian demi lingkungan).
Lantaran kami kini tahu Seoul Bunsik buka sore, maka jam janji bertemu pun menjadi pukul 4 sore di Indomaret Jalan Tunjungan. Bangunan Indomaret persis berada di sebelah Seoul Bunsik. Sambil menunggu, kami duduk-duduk dulu sambil ngeteh atau ngopi di Points Indomaret.
Saat saya datang, ternyata Effie sudah tiba duluan di Indomaret Tunjungan. Ia memilih kursi meja yang berada di sisi luar bangunan. Pakaian Effie tak kalah keren dan mengandalkan koleksi pakaian yang sudah ada. Rok selutut, kemeja putih dan sweater warna abu-abu. Persis gaya-gaya seragam SMU di drakor.
Pukul lima sore, kami sudah melihat antrian pengunjung di depan Seoul Bunsik. Jadi kami memutuskan menunggu antrian mereda. Menjelang pukul setengah enam, kami beranjak ke Seoul Bunsik.
Review Seoul Bunsik
Bangunan resto Seoul Bunsik menyerupai resto street food ala Korea. Pada sisi sebelah kanan terdapat kaca putih besar yang memperlihatkan tempat memesan makanan beserta beberapa hidangan. Kayak masakan Padang itu lho, kan biasanya ada yang dipajang di meja kaca. Sementara di sisi kiri dindingnya dicat oranye, terdapat cermin. Pintu masuk tepat di tengah.
Seoul Bunsik di Jalan Tunjungan Surabaya. Foto oleh @katanieke |
Menu resto dipasang di sisi jendela kaca agar orang yang berada di luar bangunan bisa mengetahui menu sebelum memutuskan masuk. Seorang karyawan resto pria mengenakan seragam berdiri dekat pintu masuk sambil membawa buku menu.
"Ada yang bisa dibantu, Kak?" ia bertanya ketika melihat saya sedang membaca menu yang terpasang di jendela kaca.
"Ya, kami mau makan di sini," jawab saya. Saya dan Effie menunjuk nama makanan yang kami minati di menu.
"Untuk menu ramyeon, itu porsinya sangat banyak, Kak. Jadi bisa untuk dua orang. Nanti disediakan mangkok dan peralatan makan," dia menjelaskan.
Kemudian ia mempersilakan kami masuk, apalagi bagian dalam sudah tidak terlihat antrean. Begitu memasuki ruangan, kami disambut ucapan "annyeonghaseyo" dengan pengucapan logat Korea. Seorang pria yang tekstur wajahnya khas Korea yang mengucapkannya. Ia berpakaian kasual.
Seoul Bunsik di Jalan Tunjungan Surabaya. Foto oleh @katanieke |
Kami dipersilakan memesan langsung di kasir. Selain ramyeon, saya dan Effie tertarik memesan tteobokki. Kasir menjelaskan bahwa tteobokki pedas. Wah, jujur saja, saya orangnya tidak kuat makan makanan pedas. Bertolak belakang dengan Effie. Akhirnya saya pesan gimbab dengan cheddar yang kejunya mantul banget.
Usai membayar kami diberi sebuah alat berukuran kecil yang akan berbunyi apabila hidangan telah siap. Pengunjung mesti mengambilnya sendiri ke bagian kasir. Sambil menanti, saya dan Effie naik ke lantai dua. Kami memutuskan duduk di sana.
Sekitar lima belas menit, alat kecil itu berbunyi. Saya turun ke bawah mengambil makanan yang kami pesan. Sebelum makan, kami memotret-motret makanan dulu.
Saya terkesan dengan porsi ramyeon yang benar-benar jumbo. Mangkoknya saja super besar. Rupanya karyawan yang tadi menjelaskan kepada kami tidak hiperbola, tapi realita. Sementara gimbab keju cheddar panjangnya sekitar 30 sentimeter dengan ukuran yang montok.
Ramyeon sebenarnya pedas. Entah kenapa lidah saya masih bisa toleransi. Kuah ramyeonnya itu segar dan seperti ada rasa kimchinya. Warna kuahnya merah menggoda dengan aroma yang sedap. Sementara gimbabnya pulen.
Effie memutuskan memesan tteobokki. Ia turun ke bawah. Sekitar lima menit kemudian, ia kembali ke meja sudah dengan membawa sepiring tteobokki di tangannya. Penampakan tteobokki? Huaduh, kuahnya lebih merah daripada ramyeon. Dan memang, tteobokki ini di lidah saya terasa pedas--walau menurut Effie level pedasnya biasa saja. Hahaha.
Tteobokki di Seoul Bunsik Tunjungan Surabaya. Foto @katanieke |
Saya mengambil tteobokki ke mangkok kecil saya dan menyiramnya dengan kuah ramyeon. Mengaduk-ngaduknya sebentar dengan harapan rasa pedasnya bisa dinetralisir dengan kuah ramyeon. Lalu memasukkan potongan kecil ke mulut. Aha, berhasil. Tteobokkinya jadi tidak pedas!
Saya dan Effie merasa makanan ini cocok di lidah. Entah apakah karena kami juga penggemar drama Korea. Saya juga terkesan dengan pelayanan resto yang cukup sat-set dan karyawan yang sanggup menjelaskan detail menu makanan ke pengunjung.
Kami berencana balik lagi ke Seoul Bunsik untuk mencicip bingsoo--semacam es campurnya atau es telernya Korea.
Seoul Bunsik, Jalan Tunjungan no. 64 Surabaya (sebelah Indomaret).
Buka pukul 17.00-22.00.
Salam,
Kata Nieke
Konsep resto Korea dengan memajang menu di etalase tentunya bisa menggoda selera, mengingat masih banyak yang awam soal masakan Korea ini. Tapi kalau dilihat mirip masakan jepang versi pedas. Thx ulasannya
BalasHapusEnaknya restoran seperti ini 😭
BalasHapusDi Medan aku pernah makan makanan Korea dengan vibes Korea. Tapi nuansanya nggak terlalu kental sih, apalagi karena malah banyaknya makanan Eropa disana.
ya ampun mbak Nieke bela-belain pakai dresscode juga nih, seru ya mbak berasa balik SMA lagi
BalasHapusjujurly saya belum bisa toleransi dengan masakan korea, saya rekomendasikan ke teman yang suka masakan Korea, trims reviunya ya
Wow kok pengen coba ya ... tapi jauh ... kalau ngomongi korea paling seneng masakannya ... apalagi tteobkkinya ... suka suka suka
BalasHapusBtwe, aku juga suka gitu janjian sama teman buat cobain kuliner baru dan pengen di coba. Btwe restaurantnya menarik yaaa ala-ala korea gituu, asik pilihannya juga banyak dan pastinya cocok untuk lidah masyarakat Indonesia.
BalasHapusKalau pelayanannya sat set dan tempatnya sebagus itu,... pasti ingin sering-sering kembali, ya. Nanti bisa mencoba menu-menu lainnya yang khas Korea
BalasHapusWow, buat para pecinta korean food ini bisa jadi salah satu destinasi kuliner favorit , nih. Selain lokasinya yang familiar di Jalan Tunjungan, pilihan menunya banyak banget jadi sangat cocok jika makan rame-rame bareng orang kesayangan.
BalasHapusIya ya mbak, lokasi strategis itu juga pengaruh lo, karena mudah dijangkau, apalagi pelayanannya yang sat set gitu, bisa balikable nih
Hapusbisa dicoba nih kalau lagi ke surabaya. mampir tunjungan plaza terus cari resto seoul bunsik
BalasHapusAku sebagai kpop-ers baca ini senyam senyum apalagi pas nyebut Yeri RedVel, wuihh jadi pemgen nyanyi Psycho hahahaha. Kayanya enak ya itu makanannya, udah lama ga makan makanan Korea begini
BalasHapushaa.. belum nemuin kaya gini di sidoarjo, boleh nih kapan-kapan melipir ke surabaya nyobain Seoul Bunsik.. buat meet up para pecinta drakor kayakya seru tuh, sambil ngobrolin aktor idola..
BalasHapusSaya belum pernah ke sini, tapi setelah membaca reviewnya kok jadi pengen mencicipi Korean Food nih
BalasHapusUlasan yang lengkap nih buat penggemar makanan korea yang tinggal di Surabaya sekitarnya. Ditambah foto-foto yang menggoda iman bikin kita jadi kepengen merasakan nuansa korsel di Indonesia.
BalasHapuswah totalitas banget nih mbak sampai pakaiannya juga bergaya korea yaa. saya sudah cukup lama nih nggak makan di resto korea padahal ada juga tempat makan korea di tempatku yang katanya enak
BalasHapusPasti bakal jadi tempat favorit untuk para penggemar kpop dan drakor. Pilihan menunya juga banyak, andai deket dr rumahku pasti ku datangi
BalasHapusSuka penasaran dengan makanan Korea tapi belum nemu restoran yang spesial menyajikan makanan Korea, mudah-mudahan bisa mampir di Kota Surabaya dan kulineran di jalan Tunjungan.
BalasHapusMakin lengkap lah tempat menikmati nuansa Korea di Surabaya. Gak hanya sekedar nonton drakor tapi juga bisa mencoba aneka makanan dalam drakor.
BalasHapusAssaa~
BalasHapusBakalan ada Seoul Bunsik part 2 yaa, ka Nieke..
Soalnya belum semua menu dicobain.
Kenapa kalo ke resto Korea selalu pesennya Ramyeon?
Hihihi... ini habit banget sii.. aku juga.
Waah aku belum ke sana nih, boleh dicoba. Harganya juga standar makanan korea segitu. Apalagi ada bing soo, jadi kangen rasanya.
BalasHapusAku juga belum pernah ke sana mba, padahal kalo ke sana pun bisa nih. Bisa dijadwalkan buat menikmati Korean food yang ada di sana, pasti seru banget, apalagi ngajak orang tersayang bisa sambil qtime.
HapusSekarang banyak ya Mbak resto-resto Korea di Indonesia. Kayaknya pengaruh drakor dan Kpop besar banget nih sama minat masyarakat Indonesia dengan kuliner Korea. Itu tteokpokinya keliatan enak banget, odengnya menggoda. Klo soal rasa, kayaknya udah disesuaikan juga resepnya dengan citarasa lokal, lebih gurih dan berasa bumbunya..
BalasHapusNah kalau ke sana lagi, ajak ajak saya dong
BalasHapusHehehe ...
Saya sih bukan penggemar drama Korea tapi kalau kuliner halal Korea ya saya suka juga . Banget malah. Hehehe
Pengen coba tteobokki dari dulu belum kesampaian, btw ramyeon sama ramen ini beda ya..
BalasHapusaku mupeenggggg
BalasHapusmayan nih bisa jadi opsi spot kuliner klo ke jalan Tunjungan.
biasanya aku cari resto korea daerah rungkut mbaaaa
dekat rumah akuuuu
Menjajal kuliner khas dari daerah atau negara lain kayaknya memang selalu seru ya, Kak. Sekarang kita malah bisa mencicipnya langsung di negeri sendiri, nggak perlu jauh-jauh ke Korea-nya. Hehe. Restonya sepertinya menarik, moga bisa mampir pas kapan-kapan ke Surabaya. Thanks referensinya.
BalasHapusMelihat penampakan makanan nya sangat menggugah selera..dan ingin ikut mencicipi juga. Ditunggu icip2 es campur a la Korea nya ya...
BalasHapusWah wajib coba nih
BalasHapusApalagi deket dari sini
Mau ajak suami ah bulan depan sekalian ultah
Waahhh, mupeng sekali ke sini. Ini tunjungan di sebelah mana mbak?? Mau dong di ajakin kesini.. hahaha ... Ngarep ih .. 😂
BalasHapusTempatnya vibenya bisa jadi tempat kencan sama paksu ala drakor ya.. 😂
Aduh, coba di Bdg aja ya. Keknya wajib dikunjungi ini mah kalau dekat sih
BalasHapusTernyata, aku belum pernah berkunjung ke tempat itu. Sepertinya layak untuk dicoba, dan harganya juga sebanding dengan hidangan Korea di sana. Terlebih lagi, mereka menyajikan bingsu, sehingga membuat saya merindukan rasanya.
BalasHapuswah restoran korea! aku baru sekali cobain resto korea di bandung, tapi tidak sesuai ekspektasi tempo hari xD jadi masih penasaran pengen cobain resto dan makanan2 korea deh :D
BalasHapusDulu ingat pernah makan makanan Korea di kawasan Pakuwon dan itu emang enak banget. Pengin ke Surabaya lagi.
BalasHapusNgiler banget liat makanan Korea, ngga semua suka tapi mulai terbiasa nih, sekarang yang jadi favotit ramyon, kimbab, ttpoki, dll. Wah kapan-kapan kalo mampir Surabaya aku harus coba ke sini juga. Makasih ya rekomendasi dan reviewnya.
BalasHapusKalau ke Surabaya mau ah makan di sini. Tteobokkinya menggugah selera. Makasih review-nya kak Nieke
BalasHapusGak perlu jauh jauh ke luar negeri. Ternyata di Surabaya ada juga ya penyaji makanan khas Korea ini. Wajib coba nih biar gak penasaran
BalasHapusWahh ternyata ada makanan khas Korea di Surabaya ya, baru tahu. Next time kalau ke surabaya mau coba kulinernya
BalasHapusAduuh perutku auto laper doong lihat review resto kek gini, makanannya juga keknya enak semua nih, pengen ke situ!
BalasHapusWah, jalan Tunjungan emang asik ua sekarang ini
BalasHapusBanyak cafe dan resto menarik disana
Termasuk yang kekoreaan seperti ini
Seol bunsik tampilan dari luar menarik ya minimalis seperti restoran korea pada umumnya, dari foto yang dibagikan juga menarik pasti kayanya enak banget deh hihi. Nice artikel kakk nieke:))
BalasHapusDaku juga gitu kalau makan kuliner Korea asiknya jangan sendirian dan menunya dibedakan, sehingga bisa kita racik sendiri biar gak terlalu pedas, hehe.
BalasHapus