IDN Live, Wadah Literasi Digital Generasi Z dan Milenial

IDN App memiliki fitur IDN Live untuk konten live streamingnya. Konten kreator didukung Program IDN Live Streamer Fund Rp 50 miliar untuk menghasilkan konten berkualitas.

Review fitur IDN Live di IDN App. 

Saya tidak pernah melupakan pengalaman saya saat mengajar pelatihan menulis opini di media di sebuah universitas di Surabaya beberapa tahun lalu. Pesertanya tentu saja mahasiswa perguruan tinggi tersebut, generasi milenial.

"Apakah di sini ada yang membaca koran dan majalah?" tanya saya.

Dari hampir seratus mahasiswa tersebut, hanya dua orang yang mengacungkan jarinya. 

"Adakah yang masih membaca berita, termasuk berita di internet?" saya kembali bertanya.

Kali ini lebih banyak mahasiswa yang mengangkat tangannya. Lumayan, hampir separuh peserta.

"Biasanya kalian mengkonsumsi apa di internet?" lagi-lagi saya bertanya. Saya menunjuk beberapa mahasiswa secara random untuk membagikan jawabannya. Ada yang menjawab video, tutorial, hiburan, gaming, film atau video musik, dan konten yang bersifat informatif. 

Jawaban mereka mencerminkan ciri khas generasi milenial yang lahir periode 1980-1996. Generasi yang mencari segala sesuatu melalui internet, akrab dan lincah dengan gawai. Dalam hal penggunaan internet, tak jauh berbeda dengan generasi sesudahnya yakni generasi Z yang lahir dalam kurun waktu 1997-2012. 

Dua generasi inilah yang mendominasi jumlah penduduk Indonesia saat ini, mengacu pada data Badan Pusat Statistik Indonesia. Dari total populasi 270,2 juta penduduk Indonesia, jumlah generasi milenial sebanyak 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen. Sedangkan jumlah generasi Z sebanyak 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen. 

Review IDN Live di IDN App.
Desain dibuat dengan Canva oleh Nieke

Bayangkan, betapa besarnya jumlah dua generasi yang bakal menjadi penerus bangsa Indonesia tak lagi menikmati kegiatan membaca. Padahal kegiatan membaca dan menulis berkaitan dengan pola berpikir. Dua kegiatan ini mengasah otak manusia dalam hal kerunutan berpikir, logika, dan salah satu tolok ukur kecerdasan. 

Dalam pelatihan itu, saya kemudian menguji kemampuan menulis mereka. Saya meminta para peserta mahasiswa itu membentuk kelompok yang terdiri dari dua sampai tiga orang untuk menulis opini bertema bebas dalam waktu satu jam tiga puluh menit. Ketar-ketir juga menanti tulisan mereka terkirim ke email saya. Bagaimana generasi yang tak menikmati membaca ini bisa menulis opini? Batin saya berkecamuk. 

Ternyata mayoritas tulisan mereka cukup lumayan. Beberapa tulisan bahkan menunjukkan tingkat berpikir yang kritis dengan tema yang berani, tiga di antaranya: hubungan drama Korea dengan Korea Utara dan Korea Selatan, dampak hasil pemilu Amerika Serikat terhadap Indonesia, dan era Post-Truth. Setelah dicek plagiasi, tulisan itu murni hasil pemikiran mereka. Tak terduga bukan? 

 

IDN App, Media, dan Literasi Digital

Indonesia termasuk negara yang tingkat literasinya rendah, menurut survei Program for International Student Assessment (PISA). Survei ini dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Meski demikian, sebuah lembaga penelitian Paris Prancis bernama Semiocast menyatakan, netizen Indonesia termasuk paling aktif di dunia. Dengan kata lain, netizen Indonesia termasuk paling cerewet. 

Penelitian lain mengungkap  penduduk Indonesia bisa mengkonsumsi gawai lebih dari 9 jam dalam sehari. Dari fenomena ini, saya menangkap masyarakat berpindah dari medium cetak ke medium digital.

Asumsi ini diperkuat dengan data pengguna ponsel pintar Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada 2018 saja, jumlah pengguna aktif ponsel pintar lebih dari 100 juta orang dari total populasi penduduk sekitar 270 juta. Sejak pandemi, lantaran segala kegiatan mengandalkan internet otomatis pengguna internet pun meningkat. Pada awal 2021, pengguna internet sekitar 202 juta orang. Riset lain--Hootsuite dan We Are Social--mengungkap, pengguna internet ini mencapai sekitar 73 persen dari sekitar 274 penduduk Indonesia. 

Masih ingat cerita saya di paragraf sebelumnya yang menyebut soal era Post-Truth? Kita memang berada di era Post-Truth. Di satu sisi, tingginya akses masyarakat terhadap internet itu bagus. Di sisi lain, masyarakat ini berhadapan dengan berita palsu dan hoaks, serta informasi dari media sosial yang bertipe opini--bukan fakta. Tak sedikit masyarakat yang terjebak dengan portal berita palsu, opini yang disangka berita dan fakta, serta akun-akun penyebar hoaks. 

Dengan kata lain, Post-Truth adalah keadaan ketika masyarakat lebih terpengaruh emosi dan keyakinan pribadi termasuk mencari informasi sebagai afirmasi dan konfirmasi yang sesuai dengan keyakinannya, dibanding mencari fakta, informasi akurat, dan sumber berkredibilitas. Media yang valid, yang pencarian informasinya akurat, obyektif, dan memiliki kredibilitas justru tidak dipercaya--apabila beritanya tidak sesuai dengan keyakinan masyarakat. 

Review fitur IDN Live di IDN app.
Dibuat dengan Canva oleh Nieke

Saya pernah berdiskusi dengan seorang teman yang bekerja sebagai pustakawan di sebuah lembaga bahasa. Ia rajin menggelar diskusi dengan topik-topik tertentu yang terbuka untuk peserta lembaga bahasa itu, pelajar, dan masyarakat umum. Salah satu topik yang pernah ia angkat adalah budaya membaca dan literasi digital. Usai diskusi sepanjang satu jam itu, obrolan saya dan kawan saya ini masih berlanjut di luar acara. 

"Kita tidak bisa berhenti pada pelabelan bahwa masyarakat kita ini budaya membacanya rendah," ujarnya. "Kita mesti masuk pada level: apa yang bisa dilakukan atau apa solusinya."

Saya manggut-manggut, membenarkan. Literasi digital jawabannya. Ketika kebiasaan membaca masyarakat berpindah dari cetak ke digital, maka sebenarnya video-video internet yang bersifat informatif dan edukatif menjadi jembatan. Walau kegiatan menonton tak bisa menggantikan membaca. Pun dengan kadar informasinya, jelas informasi yang dituliskan akan tetap lebih detail ketimbang informasi yang dituturkan dalam video. 

Dalam budaya teknologi digital, video dan informasi tertulis menjadi sajian yang saling melengkapi. Pembaca tak hanya memperoleh informasi tertulis tentang suatu topik, tapi juga memperoleh gambaran audio visual. 

Review fitur live streaming IDN LIVE di IDN App.
Desain dengan Canva oleh Nieke

 

IDN Media besutan William Utomo dan Winston Utomo sebagai media arus utama (mainstream) menerapkan hal itu. Perusahaan media yang mematenkan dirinya sebagai suara generasi milenial dan Z ini membuat Aplikasi Baca Berita dan Hiburan bernama IDN App. Tak hanya itu, IDN App memiliki fitur IDN Live dalam aplikasinya. Jadi, pengguna aplikasi IDN tak hanya membaca berita dan informasi, tapi juga bisa menyaksikan konten-konten video live streaming seperti halnya di media sosial dalam satu paket aplikasi. 

Review fitur IDN Live di IDNApp.

Tren Live Streaming Naik Sejak Pandemi

Secara umum, Live Streaming awalnya digunakan untuk menayangkan berita secara langsung melalui internet. Perusahaan E-commercial kemudian memanfaatkannya untuk pemasaran dan berinteraksi dengan pembeli secara langsung. Belakangan, selebriti, tokoh publik, konten kreator juga melakukan Live Streaming untuk berinteraksi dengan penggemar dan para pengikut mereka di media sosial. Apalagi sejak pandemi, konten Live Streaming semakin meroket. Studi We Are Social pada 2021 menyatakan 98,5 persen pemakai internet Indonesia menyaksikan video internet. 

Keunggulan Live Streaming

✅Menghubungkan penjual, pemilik brand, dan konsumen

✅Menaikkan branding

✅Berpotensi meningkatkan pembelian untuk suatu barang

✅Konten audio visualnya lebih kuat

✅Berkomunikasi dengan penonton Live Streaming/audience, komunikasi tidak hanya satu arah. Bahkan bisa menjadi ajang tanya jawab.

✅Menunjukkan tutorial penggunaan suatu produk secara langsung 

✅Kesempatan untuk meningkatkan jangkauan (reach) dan interaksi dengan para pengikut (engangement)

Apa itu IDN Live

IDN Live adalah fitur aplikasi IDN untuk layanan live streaming. Live streaming ini diisi konten kreator, selebriti, influencer, musisi, gamer, dan tokoh publik. Penonton atau audience bisa menyaksikan berbagai topik live streaming mulai dari obrolan soal drakor, film, permainan atau gaming, musik, masak, belajar dandan atau make up, dan sebagainya. 

Pengguna aplikasi IDN bisa memilih untuk menonton yang ia suka. Lantaran fitur ini terdapat dalam IDN App, pengguna aplikasi IDN akan mendapat notifikasi atau pemberitahuan saat ada acara Live Streaming berlangsung di ponselnya. 

Review IDN Live di IDN App.

Untuk jadi penonton atau pengisi acara Live Streaming, tentu saja sebelumnya mesti mengunduh aplikasi IDN di Google Play Store atau App Store. Setelah itu, mendaftarkan diri sebagai member (anggota) IDN dengan alamat email. Jika sudah, tinggal pilih acara Live Streaming yang ingin ditonton. 

Siapa sajakah streamer di IDN Live? Saya menemukan banyak para konten kreator dari generasi milenial dan Z. Ada juga tokoh publik seperti Grace Tahir yang belakangan ramai menghiasi berita dengan komentar-komentarnya soal orang-orang yang berpura-pura menjadi crazy rich. Namun saat bulan Ramadan di Maret 2022 lalu, ia mengajak penontonnya berpetualang kuliner di IDN Live.

Sebenarnya ada beragam kategori streamer, seperti gaming, Korea, musik, viral, horor, hobi, beauty atau kecantikan, otomotif, traveling, food, sport, relationship, dan sebagainya. Bang Satria adalah konten kreator/streamer IDN Live yang menggabungkan kategori traveling dengan horor dengan mengajak penontonnya mengunjungi rumah-rumah bersejarah, melihat sisi arsitektur dan sejarahnya, serta kisah-kisah seram di baliknya. 

Fitur IDN Live memungkinkan penontonnya berkomunikasi langsung dengan pengisi acara Live Streaming (streamer). Ketika streamer menyapa penonton, penonton bisa membalas sapaannya di kolom komentar. Saya sempat mencobanya. Kala menonton salah satu streamer yang membahas soal skincare atau perawatan kulit, streamer menyapa saya yang baru hadir di ruang Live Streamingnya. 

"Halo Kak, selamat datang. Asalnya dari manakah?" sapanya. Saya membalasnya di kolom komentar.

Penonton bisa mengapresiasi dan mendukung streamer favoritnya dalam bentuk hadiah virtual (virtual gift). Hadiah virtual ini dibeli dengan rupiah di aplikasi IDN. Caranya, tukar rupiah dengan mata uang Gold pada laman Top Up Gold. Setelah memiliki Gold, Gold ini digunakan untuk membeli virtual gift. Rentang harga hadiah virtual ini terdapat di halaman Virtual Gift di Live Streaming room. 

Nilai Virtual Gift itu nantinya dikonversi sebagai poin di pihak Streamer, yakni 1 Gold setara 4 poin. Streamer bisa mencairkannya menjadi dana ketika angka poin mencapai 2.500 atau senilai Rp 250 ribu. Jadi streamer di IDN Live bisa mendapat cuan hasil dari konten Live Streaming.

Sisi positif lainnya Live Streaming di IDN Live, para penonton dan streamer IDN Live diketahui identitasnya karena mereka mendaftar terlebih dulu sebagai member IDN. Kalau ada komentar-komentar yang dianggap menyalahi ketentuan IDN, tidak pantas, mengandung SARA dan penghinaan, akan dikenai sanksi. Sebagai netizen Indonesia yang terkenal cerewet sedunia, berikanlah komentar yang sopan alias jadilah netizen bijak. 

Keunggulan IDN Live

Dari sisi konten kreator/streamer:

✅ Konten kreator bisa live streaming gratis 

✅Konten kreator punya kesempatan mendapat pundi-pundi rupiah dari hadiah virtual yang terkumpul

✅ Dukungan dana Program IDN Live Streamer Fund 

✅ Konten kreator bisa meraup pembaca IDN news dan pengikut IDN di Instagram sebagai penonton live streamingnya karena dipromosikan IDN 

✅Para penonton dan streamer IDN Live diketahui identitasnya karena mereka mendaftar terlebih dulu sebagai member IDN. Ini berarti kalau ada komentar-komentar yang dianggap menyalahi ketentuan IDN, tidak pantas, mengandung SARA dan penghinaan, akan dikenai sanksi. 

Program IDN Live Streamer Fund Rp 50 Miliar

IDN menyediakan dana total Rp 50 miliar untuk para konten kreator (streamer) melalui Program IDN Live Streamer Fund, agar konten kreator dapat menghasilkan karya berkualitas. Program ini terbuka bagi umum. Sejauh ini IDN tidak membatasi jumlah konten kreator yang hendak bergabung. Program ini merupakan upaya IDN mendorong munculnya streamer baru berkualitas. 

Melalui program ini, para konten kreator akan memperoleh dukungan berupa media coverage, strategi promosi, iklan berbayar untuk para streamer dan program mereka. Iklan berbayar ini meliputi ekosistem IDN Media seperti IDN, IDNTimes.com, Popbela.com, Popmama.com, Yummy, Fortune Indonesia, dan Duniaku.com.

Selain itu, para konten kreator memperoleh akses menggunakan studio profesional yang disediakan IDN, kesempatan mendapat brand sponsorship, serta program pelatihan dan mentoring. Untuk mendukung sesi live streaming, para konten kreator bisa menggunakan peralatan IDN seperti kamera, mikrofon, mixer, tripod, lighting, green screen, dan sebagainya.

Potensi penghasilan para konten kreator di IDN Live merupakan kalkulasi dari kombinasi beberapa faktor seperti jam terbang live streaming, level engangement atau interaksi percakapan dan hadiah virtual, serta hal-hal lain. 

Skema Bonus untuk Streamer 2022

Skema potensi pendapatan jadi streamer di IDN Live, 
fitur live streaming di aplikasi IDN (IDN App).

Tertarik jadi konten kreator atau streamer di IDN Live? Ini syaratnya: berdomisili dan warga negara Indonesia, berusia minimal 18 tahun, memiliki minimal 100 orang pengikut (followers) di IDN App, konsisten mengadakan Live Streaming setiap hari, konten bersifat mempromosikan hal-hal yang positif dan inklusif. 

Para streamer mesti memiliki jiwa kreatif, mudah berkomunikasi, berkepribadian supel, dan memiliki ide-ide baru. Aturan wajib lainnya: harus mematuhi ketentuan dalam IDN Live’s Community Guidelines and Terms & Conditions. Kunjungi situs https://streamerfund.idn.app/ dan masuk ke bagian Apply as A Streamer.

Nah bagaimana, kapan daftar jadi konten kreator di IDN Live? Yuk, bikin konten berkualitas dan ekspresikan dirimu demi generasi masa depan yang cerdas.

Salam hangat,

Kata Nieke

Referensi:

IDN Live Streamer Fund Program Rp 50 Miliar https://streamerfund.idn.app/

Data Badan Pusat Statistik Indonesia https://www.bps.go.id/

https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media

https://www.unescap.org/sites/default/files/Digital%20literacy%20and%20beyond%2C%20UNESCO.pdf

https://wearesocial.com/uk/blog/2021/01/digital-2021-the-latest-insights-into-the-state-of-digital/

https://www.kemenkopmk.go.id/tingkat-literasi-indonesia-memprihatinkan-kemenko-pmk-siapkan-peta-jalan-pembudayaan-literasi