Selasa, 23 Maret 2010
Aku, Saya atau Dia
Hey writers,
Ada beberapa sudut pandang untuk menuangkan ide ke dalam tulisan. Kita bisa gunakan ini dalam tulisan-tulisan kita.
1. Sudut pandang yang berpusat pada orang pertama
Menceritakan kisah dengan mempergunakan kata “aku” atau “saya”. Penulis membatasi penulisannya hanya pada apa yang diketahui tokoh “aku” atau “saya”.
Biasanya digunakan untuk kisah yang menceritakan pengalaman pribadi tokoh itu sendiri. Bisa juga digunakan dalam tulisan fiksi untuk memperkuat si tokoh dan membuat pembaca masuk ke dalam dunia tokoh melalui sudut pandangnya. Tulisan-tulisan di blog kebanyakan menggunakan teknik ini, karena biasanya blog menjadi jurnal si penulis.
2. Sudut pandang yang berkisar sekeliling orang pertama
Menceritakan sesuatu dengan mempergunakan “aku” atau “saya”, tetapi itu tidak melulu kisah si tokoh “aku” atau “saya”. Di sini, tokoh “aku” atau “saya” bukan tokoh utama. Tokoh “aku” atau “saya” menggambarkan tokoh lain di sekitarnya dari sudut pandang yang ia ketahui. Biasanya ini digunakan ketika si tokoh “aku” atau “saya” ingin memperkenalkan tokoh lain yang ada dalam kisah tersebut. Kisah ini menceritakan pengalaman tokoh lain tersebut, dengan masih melibatkan si tokoh “aku” atau “saya”.
3. Sudut pandang orang ketiga terbatas
Menceritakan sesuatu dengan sudut pandang tokoh, tanpa mempergunakan “aku” atau “saya”. Sudut pandang orang ketiga. Kisah ini menceritakan pengalaman si tokoh dari sudut pandang tokoh itu sendiri. Baru kemudian tokoh ini menceritakan tokoh-tokoh di sekitarnya dan pengalamannya bersama mereka.
4. Sudut pandang orang ketiga yang serba tahu
Menceritakan sesuatu dengan sudut pandang tokoh. Tidak mempergunakan “aku” atau “saya”. Sudut pandang orang ketiga. Di sini ada lebih dari satu tokoh utama. Bisa jadi ada beberapa tokoh. Biasanya tiga atau empat tokoh utama, yang diceritakan secara detail secara bergantian. Cara bercerita seperti ini biasanya kita temukan di novel.
Jenis sudut pandang yang paling sering kita temui adalah yang pertama. Ya, dengan menggunakan “aku” atau “saya”. Ini lebih mudah digunakan karena kita sendiri yang merasa dan mengalami. Pun, kalau sebuah kisah fiksi yang kita tulis, kita tinggal meletakkan perasaan si tokoh ke dalam diri kita.
Sudut pandang “aku” atau “saya” bisa juga digunakan untuk menuliskan kisah orang lain, semacam biografi. Nah ini yang namanya “ghost writer”. Maksudnya, kita, si penulis, mesti meletakkan diri ke dalam kehidupan orang yang kita tulis. Kita membayangkan menjadi dia, mengalami apa yang dia alami, merasakan apa yang dia rasakan. Ini seperti kita berakting di atas panggung dan memerankan kehidupan seseorang. Bedanya, akting itu kita tuangkan ke dalam tulisan.
Menulis kisah orang lain, untuk penulis pemula, akan lebih mudah kalau menggunakan sudut pandang orang ketiga. Ohya, jangan lupa gunakan mind mapping untuk membuat tulisan tidak membingungkan dan lebih sistematis.
Selamat menulis!
Labels:
writing tips
A former journalist who loves traveling, writing, eating, watching movies, and sharing.
Menulis cerita pendek sejak di sekolah dasar. Saat SMA hingga masa kuliah menjadi penulis cerpen di Anita Cemerlang, Ceria Remaja, Deteksi Jawa Pos.
Kemudian bekerja sebagai wartawan di media massa nasional (online, koran, dan majalah) di Jakarta.
Kini menjadi penulis lepas dan belajar soal UMKM.
Beberapa kali menang lomba menulis:
-Lomba menulis cerpen antar-siswa SMA se-Indonesia yang diselenggarakan Warta Universitas Surabaya
-Lomba menulis cerpen Deteksi Jawa Pos
-Pemenang Lomba Menulis Blog Ini Kota Cerdasku, Gerakan Menuju 100 Smart City 2018
-Juara II Lomba Blog Ajang Kreativitas Milenial yang diadakan oleh Balai Besar POM (Pengawasan Obat dan Makanan) Surabaya, pada 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi... terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya. Mohon berkomentar dengan sopan, tidak meninggalkan spam, tidak menggunakan LINK HIDUP di kolom komen. Sebelum berkomentar, mohon cek, apakah Anda sudah memiliki profil di akun Anda. Profil tanpa nama atau unknown profil tidak akan diterima berkomentar. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tidak gunakan akun anonim.
Salam.